Friday, March 16, 2012

Review Film "Thank You For Smoking"




Film "Thank You For Smoking" diawali dari sebuah tayangan talk show “Joan Lunden” yang mengulas bahaya merokok pada usia remaja. Beberapa narasumber diundang dalam talk show tersebut, diantaranya remaja pengidap kanker ganas akibat kebiasannya merokok, Robin Williger (15 tahun), Nick Naylor, wakil direktur dari Akademi Kajian Tembakau, narasumber lain yang turut diundang berlatar belakang sebagai: ketua ibu-ibu yang menentang remaja perokok, ketua asosiasi paru-paru, pembantu utama layanan kesehatan dan kemanusiaan. Dalam talkshow tersebut, sang pelobi "Nick Naylor" dapat mematahkan argumen dari perwakilan senator.  Sembari mengakhiri percakapan, bahwa perusahaan rokok dimana Nick bekerja akan mengucurkan dana 50 juta dolar yang ditujukan untuk membujuk remaja agar tak merokok.

BR, si bos dari Nick Naylor nampaknya kesal dengan direct statement pada acara talkshow di stasiun televisi yang terlontar dari ucapan sang pelobi. Namun lagi-lagi Nick dapat menyakinkan BR bahwasanya dukungan terhadap remaja untuk tidak merokok dapat meningkatkan citra perusahaan dan peningkatan penjualan rokok.

Pada suatu sesi acara sekolah "What Do You Do?" di kelas Joey - putra dari Nick Naylor, sang pelobi hadir dengan antusias dan energik berbalut kemeja formal. Terlontar dari salah satu siswa, rekan sekelas Joey, apakah rokok baik? Bergegas sang guru dan Nick tentunya berkata: TIDAK!. "Kau harus berpikir sendiri, menantang otoritas, apabila berbicara mengenai tindakan merokok apakah baik? Maka diri kita sendiri yang harus mencari tahunya", tutur Nick Naylor menutup pembicaraan.

Ada satu kebiasan unik dari Nick, yakni meluangkan waktu untuk melakukan obrolan santai di Bert's - cafe bersama kedua rekannya, Polly, juru bicara alkohol (Moderation Councill), dan Bobby Jay, juru bicara senjata api (Safety). Mereka menyebut diri mereka sendiri sebagai pasukan MOD, Pedagang kematian. Mereka bertiga saling bertukar informasi pengalaman bekerja dalam industri masing-masing, dan saling memberi masukan guna menyelesaikan permasalahan yang kerap muncul dalam dunia bisnis.

Dalam sisi pembinaan keluarga, bisa dibilang Nick mengalami situasi yang bertolak belakang dengan kesuksesan karirnya. Dirinya gagal mempertahankan biduk rumah tangga dengan istrinya. Jill,sang mantan istri dari sang pelobi, mengharapkan Joey mendapatkan perhatian yang cukup dari Nick.
Dalam jumpa pers, sang senator Ortolan Finistirre menyatakan kepada perusahaan rokok Amerika untuk menyertakan simbol POISON pada tiap-tiap bungkus rokok agar memberi edukasi terhadap remaja betapa berbahaya dampak merokok yang ditimbulkan. Serta mengajak para industri tembakau besar untuk menghadiri sidang kongres untuk membahas pemakaian simbol POISON. Melihat hal itu, BR, pimpinan Nick Naylor nampaknya kesal, karena profit turun diakibatkan adanya menurunnya penjualan rokok dimana-mana, serta perokok remaja kian menurun drastis. Nick nampaknya mendapatkan ide untuk meningkatkan penjualan rokok, yakni menyampaikan pesan seolah-olah merokok keren yang diperankan oleh artis dalam film-film Hollywood.

Dalam pertemuan dengan Captain, orang besar terakhir dalam industri tembakau, Nick agaknya kaget mendapati pernyataan dari captain, ide yang dilontarkan olehnya saat menghadiri rapat dengan BR, dilontarkan sang captain bahwa "BR mendapat ide untuk menyuap produser di Hollywood, sehingga dapat membuat aktor merokok film". Captain mendukung kerjasama antar perusahaan tembakau dengan hollywood sembari tersenyum (tanda menyetujui), saat ditanya soal pengucaran dana 50 juta dollar untuk kampanye anti rokok bagi remaja.

Sebagai seorang publik figur yang dipuja oleh industri tembakau namun juga dibenci masyarakat anti rokok, Heather Holloway berupaya untuk menangkap peluang tersebut. Wartawan muda tersebut ingin tahu sosok Nick Naylor lebih dekat. Nick secara khusus diundang ke bar yang sebelumnya telah datang Heather. Disana Nick banyak menceritakan bagaimana keinginan dirinya dalam industri tembakau, kendali populasi masyarakat perokok, serta pembayaran untuk hipotek. Heather pun berupaya merayu kembali sang juru bicara tembakau untuk pertemuan keduanya dalam apartemen Nick.

Sebagai tindak lanjut perbincangan dengan sang Captain, Nick Naylor beserta anaknya Joey pergi ke LA untuk bertemu dan melakukan negosiasi kontrak dengan produser Hollywood, Jeff Megall. Dan kerjasama pun terjalin, dimana nilai kontrak disepakati senilai 25 juta dolar.

Lagi-lagi Nick Naylor mendapat tugas yang tantangan dari sang Captain. Nick mendapat misi untuk menyerahkan uang (menyuap) ke Lorne Lutch, bintang iklan rokok (Marlboro Man) yang baru-baru saja muncul di acara televisi dan membicarakan dampak merokok bagi kesehatan tubuhnya. Captain memerintahkan Nick agar Lorne dapat tutup mulut dan berterima kasih pada perusahaannya dulu. Hingga akhirnya, sang juru bicara itu pun berhasil membujuk Lorne agar tidak berbicara di depan media massa.

Dalam undangan acara on air di salah satu stasiun TV, Nick mendapat telepon misterius yang mengecam sikapnya membela perusahaan rokok,bahkan dalam percakapan telepon dikatakan dalam rentang seminggu, nyawa Nick dalam bahaya.

Usai menghadiri acara on air, tak disangka, Heather Holloway telah menanti di apartemen Nick. Obrolan diantara keduanya berlanjut di ranjang.

Suatu hari, ketika Nick berjalan melewati pedestrian, nampak seseorang yang menguntit dari belakang, dan menculiknya dalam sebuah mobil van. Disana dirinya dibekap dan ditempelkan lembar nikotin (21 gram) dalam dosis besar di sekujur tubuhnya. Penculik ini nampaknya kesal dan jengah terhadap pembelaan Nick terhadap industri rokok yang jelas-jelas menyebabkan penyakit kanker dan turunannya. Hingga akhirnya Nick tak sadarkan diri, dalam penanganan kritis di sebuah rumah sakit. Di rumah sakit terpisah, sang captain menyapa Nick via teleconference serta memberikan semangat untuk kesembuhannya.

Ketika Nick mulai beraktivitas kembali, kabar mengejutkan datang dari pemberitaan media massa, yang menyudutkan Nick dan kedua temannya. Siapa lagi jika tidak lain perbuatan Heather Holloway, wartawan yang haus bahan pemberitaan.

Dalam kepanikan tersebut BR memerintahkan Nick untuk tidak menghadiri kongres yang diadakan Ortolan. Nick juga dikejutkan dengan meninggalnya Captain akibat serangan jantung. Rasa putus asa dan frustasi nampak jelas di raut wajah Nick. Hingga Joey berhasil menyakinkan dan membangkitkan semangat ayahnya kembali. Dan memiliki persepsi baru untuk meninggalkan pekerjaannya sebaga juru bicara perusahaan rokok.

Dalam sebuah konferensi pers, Nick berupaya untuk membersihkan nama baiknya akibat ulah Heather, dengan menyebut pemberitaan tersebut merupakan rayuan dari wartawan muda dengan iming-iming seks.

Meski dilarang oleh BR, Nick didampingi kedua temannya tetap mendatangi kongres yang diadakan Ortolan Finistirre. Dalam kongres, terjadi kubu pro dan kontra antara peserta kongres. Hingga tiba giliran Nick Naylor untuk memberikan keterangan terhadap dewan kongres. Nick yang baru saja mengundurkan diri dari jabatan wakil direktur akademik kajian tembakau memberikan ulasan apa adanya, bahwa rokok dapat mempengaruhi beragam penyakit, diantaranya: penyakit Parkinson dan dapat menyebabkan penyakit kanker. Di akhir kongres, Ortolan menanyakan: apabila anak anda merokok akankah dibiarkan?. Dengan jawaban lugas, Nick mengatakan, "kalau ia memang mau merokok, akan kubelikan bungkus pertamanya".

Usai penutupan kongres, BR mencoba mendekati Nick untuk tetap satu tim pada perusahaan rokok. Namun sayangnya, Nick Naylor menolak pekerjaan tersebut. Dan kini, Nick Naylor mencoba karirnya yang baru sebagai trainer di bidang pengembangan softskill sembari menjaga Joey Naylor.

SELESAI...